BUMI ARUNG PALAKKA
Selamat datang di forum kami jayalah anak bone di dunia TI
BUMI ARUNG PALAKKA
Selamat datang di forum kami jayalah anak bone di dunia TI
BUMI ARUNG PALAKKA
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

BUMI ARUNG PALAKKA


 
IndeksGalleryLatest imagesPendaftaranLogin
...JIKA KAMU MENGAKU anak BONE PEDULI DENGAN DUNIA IT GABUNG DIFORUM INI...
Google

 

 Tak Cukup Hanya Cinta

Go down 
PengirimMessage
upick
Penakluk Dunia Maya

Penakluk Dunia Maya
upick


Male
Gemini Goat
Jumlah posting : 457
Age : 44
Alamat : jl.jend.sudirman.samping hotel wisata
Kota : watampone.bumi arung palakka
Provinsi : sulawesi selatan
Poin : 210
Reputation : 14
Registration date : 24.12.08

Tak Cukup Hanya Cinta Empty
PostSubyek: Tak Cukup Hanya Cinta   Tak Cukup Hanya Cinta I_icon_minitimeThu 1 Jan 2009 - 18:30

Tak Cukup Hanya Cinta


“Sendirian aja dhek Lia? Masnya mana?”, sebuah pertanyaan tiba-tiba
mengejutkan aku yang sedang mencari-cari sandal sepulang kajian tafsir
Qur’an di Mesjid komplek perumahanku sore ini. Rupanya Mbak Artha
tetangga satu blok yang tinggal tidak jauh dari rumahku. Dia rajin
datang ke majelis taklim di komplek ini bahkan beliaulah orang pertama
yang aku kenal disini, Mbak Artha juga yang memperkenalkanku dengan
majelis taklim khusus Ibu-ibu dikomplek ini. Hanya saja kesibukan kami
masing-masing membuat kami jarang bertemu, hanya seminggu sekali saat
ngaji seperti ini atau saat ada acara-acara di mesjid. Mungkin karena
sama-sama perantau asal Jawa, kami jadi lebih cepat akrab.

“Kebetulan Mas Adi sedang dinas keluar kota mbak, Jadi Saya pergi
sendiri”, jawabku sambil memakai sandal yang baru saja kutemukan
diantara tumpukan sandal-sendal yang lain. “Seneng ya dhek bisa datang
ke pengajian bareng suami, kadang mbak kepingin banget ditemenin Mas
Bimo menghadiri majelis-majelis taklim”, raut muka Mbak Artha tampak
sedikit berubah seperti orang yang kecewa. Dia mulai bersemangat
bercerita, mungkin lebih tepatnya mengeluarkan uneg-uneg. Sebenarnya
aku sedikit risih juga karena semua yang Mbak Artha ceritakan
menyangkut kehidupan rumahtangganya bersama Mas Bimo. Tapi ndak papa
aku dengerin aja, masak orang mau curhat kok dilarang, semoga saja aku
bisa memetik pelajaran dari apa yang dituturkan Mbak Artha padaku. Aku
dan Mas Adi kan menikah belum genap setahun, baru 10 bulan, jadi harus
banyak belajar dari pengalaman pasangan lain yang sudah mengecap asam
manis pernikahan termasuk Mbak Artha yang katanya sudah menikah dengan
Mas Bimo hampir 6 tahun lamanya.

“Dhek Lia, ndak buru-buru
kan? Ndak keberatan kalo kita ngobrol-ngobrol dulu”, tiba-tiba mbak
Artha mengagetkanku. ” Nggak papa mbak, kebetulan saya juga lagi free
nih, lagian kan kita dah lama nggak ngobrol-ngobrol”, jawabku sambil
menuju salah satu bangku di halaman TPA yang masih satu komplek dengan
Mesjid.

Dengan suara yang pelan namun tegas mbak Artha mulai
bercerita. Tentang kehidupan rumah tangganya yang dilalui hampir 6
tahun bersama Mas Bimo yang smakin lama makin hambar dan kehilangan
arah.

“Aku dan mas Bimo kenal sejak kuliah bahkan menjalani
proses pacaran selama hampir 3 tahun sebelum memutuskan untuk menikah.
Kami sama-sama berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja dalam hal
agama”, mbak Artha mulai bertutur. “Bahkan, boleh dibilang sangat
longgar. Kami pun juga tidak termasuk mahasiswa yang agamis. Bahasa
kerennya, kami adalah mahasiswa gaul, tapi cukup berprestasi. Walaupun
demikian kami berusaha sebisa mungkin tidak meninggalkan sholat.
Intinya ibadah-ibadah yang wajib pasti kami jalankan, ya mungkin
sekedar gugur kewajiban saja. Mas Bimo orang yang sabar, pengertian,
bisa ngemong dan yang penting dia begitu mencintaiku, Proses pacaran
yang kami jalani mulai tidak sehat, banyak bisikan-bisikan syetan yang
mengarah ke perbuatan zina. Nggak ada pilihan lain, aku dan mas Bimo
harus segera menikah karena dorongan syahwat itu begitu besar. Berdasar
inilah akhirnya aku menerima ajakan mas Bimo untuk menikah”.

“Mbak nggak minta petunjuk Alloh melalui shalat istikharah?”, tanyaku
penasaran. “Itulah dhek, mungkin aku ini hamba yang sombong,untuk
urusan besar seperti nikah ini aku sama sekali tidak melibatkan Alloh.
Jadi kalo emang akhirnya menjadi seperti ini itu semua memang akibat
perbuatanku sendiri”

“Pentingnya ilmu tentang pernikahan dan
tujuan menikah menggapai sakinah dan mawaddah baru aku sadari setelah
rajin mengikuti kajian-kajian guna meng upgrade diri. Sejujurnya aku
akui, sama sekali tidak ada kreteria agama saat memilih mas Bimo dulu.
Yang penting mas Bimo orang yang baik, udah mapan, sabar dan sangat
mencintaiku. Soal agama, yang penting menjalankan sholat dan puasa itu
sudah cukup. Toh nanti bisa dipelajari bersama-sama itu pikirku dulu.
Lagian aku kan juga bukan akhwat dhek, aku Cuma wanita biasa, mana
mungkin pasang target untuk mendapatkan ikhwan atau laki-laki yang
pemahaman agamanya baik”, papar mbak Artha sambil tersenyum getir.
Kembali Ke Atas Go down
http://smartphone-bone.blogspot.com
 
Tak Cukup Hanya Cinta
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1
 Similar topics
-
» Tidak Cukup Tidur atau Terlalu Banyak, Bisa Meningkatkan Resiko Penyakit Gula
» TENTANG CINTA
» Tes Psikologi - Tentang Cinta
» 10 Tanda Cinta Sudah Berakhir
» :: Kata² Bijak Tentang Cinta ::

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
BUMI ARUNG PALAKKA :: Seputar hiburan :: Seputar cinta-
Navigasi: