Watampone .FK PAGI Nilai Sertifikasi Guru Pilih Kasih

Watampone, Tribun - Forum Komunikasi Pengkajian Aspirasi Guru Indonesia (FK-PAGI) Kabupaten Bone menilai penetapan peserta sertifikasi guru kuota tahun 2008 di Kabupaten Bone tidak berdasarkan pada aturan yang telah ditetapkan dalam peraturan Mendiknas Nomor 18 Tahun 2008.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris II FK PAGI Bone Muhammad Tang kepada wartawan, Jumat (26/12) kemarin.
"Dalam peraturan tersebut tercantum bahwa masa kerja dan usia guru merupakan prioritas teratas dalam penetapan peserta sertifikasi. Artinya masa kerjalah yang paling diutamakan setelah itu baru usia dan prioritas lain di bawahnya," katanya.

Sedangkan dalam faktanya menurut M Tang, ada guru yang masa kerjanya sudah 22 tahun di SMAN 2 Watampone lulusan sarjana IKIP Ujungpandang dengan pengangkatan 1 Maret 1986 tidak disertifikasi dan justru ada guru yang pengangkatan baru sepuluh tahun dengan pengangkatan 1 Februari 2008 malah sudah disertifikasi.
"Kasus yang sama juga terjadi di SMAN 4 Watampone. Indikasi yang kami dapatkan bahwa rata-rata yang masa jabatan masih muda tapi sudah disertifikasi adalah orang dekatnya para pejabat di diknas Bone seperti istri kasubag, istri kasubdin dan lainnya," ujar M Tang.
FK PAGI Bone juga telah melayangkan surat keberatan kepada Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) terkait keluhan tersebut. "Kami khawatirkan ini menimbulkan kecemburuan di antara guru," lanjut M Tang.
Kepala Dinas Pendidikan Bone A Taswin Arifin yang dikonfirmasi Tribun kemarin mengatakan bagi guru yang merasa sudah pantas untuk disertifikasi namun belum mendapatkan kesempatan, silahkan melapor ke Diknas Bone.
"Yang perlu diketahui, untuk bisa disertifikasi tidak hanya harus memenuhi satu dua syarat saja tapi banyak syarat. Jangan sampai yang belum disertifikasi, memenuhi syarat masa jabatan tapi syarat lainnya tidak. Jadi melapor saja," katanya.

Bone Butuh 2.000 Guru
KEPALA Dinas Pendidikan Bone A Taswin Arifin menjelaskan bahwa Bone saat ini masih membutuhkan sekitar dua ribu guru lagi yang berstatus PNS.
"Jadi kalau kebutuhan tersebut bisa dipenuhi semua dengan pengangkatan guru lama untuk disertifikasi, berarti rugi saya jika saya menunda sertifikasi tersebut. Jadi silahkan dicek ke Andi Lela, jangan sampai yang belum disertifikasi karena memang belum memenuhi syarat," katanya.
Taswin juga membantah keras tudingan bahwa keluarga pejabat yang diutamakan. Menurutnya, kebijakan sertifikasi bukanlah terletak pada Diknas Bone melainkan pada UNM yang menjadi penyelenggara. "Jadi silakan cek ke sana ," lanjut Taswin.