WATAMPONE, Sebanyak 319 jamaah haji asal Kabupaten Bone,mengalami keterlambatan satu hari sesuai jadwal yang telah ditentukan.Molornya kedatangan jamaah disebabkan jadwal pesawat tidak menentu.
Kedatangan ratusan jamaah asal Bone tersebut berkumpul di Gedung Islamic Center Bone, kemudian disambut suka cita oleh para sanak keluarga. ”Seharusnya kami tiba kemarin,sebab di paspor tercatat keberangkatan ke Makassar pada Jumat
(26/12),tetapi mengalami keterlambatan sehari semalam,” kata salah seorang jamaah haji asal Kecamatan Kajuara HM Yahya. Menurut Yahya, hal itu disebabkan keberangkatan pesawat tidak jelas.
Selain itu,terjadi penggabungan antara jamaah asal Bone dan provinsi lain
sehingga hal tersebut menjadi pemicu keterlambatan di Bone. Pihaknya juga mengeluhkan, saat berada di Madinah, keterlambatan bus sering
terjadi sehingga jamaah haji asal Bone terlambat ke Masjidilharam. Hal senada dikatakan Marhamah, 47. Dia mengaku kecewa dengan petugas haji karena tasnya ditahan dengan alasan namanya di paspor tidak sesuai yang tertulis di barang miliknya.
”Padahal,semua isi tas itu adalah milik saya, tapi tetap tidak bisa mengambilnya. Terkadang nama di paspor tidak sesuai dengan di barang,” ujarnya. Kendati demikian, Marhamah terpaksa pulang tanpa membawa barang-barangnya karena petugas haji menyuruhnya kembali lagi dengan melengkapi beberapa data agar bisa mengambilnya,” Yang jelas,kata mereka, barang-barang saya tetap aman di sana,”ucapnya.
Panitia dari Departemen Agama (Depag) Bone, Narni membenarkan bahwa jamaah haji asal Bone kloter pertama itu diterbangkan menuju Makassar sesuai jadwal pada Sabtu (27/12).Namun,dia menolak berkomentar terkait keterlambatan tersebut dengan alasan sibuk
mengurus barang-barang jamaah haji. Berdasarkan pantauan SINDO di lapangan, jamaah haji yang tiba sekitar pukul 10.10 Wita kemarin,
dijaga ketat Satpol PP dan polisi. Sementara beberapa jamaah haji yang sudah lanjut usia nyaris terjatuh akibat saling dorong antarjamaah yang
ingin bertemu keluarga.
Tak hanya itu, sebagian barang beberapa jamaah tidak dapat diambil karena nama di paspor tidak sesuai dengan nama yang tercatat di barang sehingga nyaris menimbulkan kericuhan.Terkait keterlambatan tersebut, anggota DPRD Bone Ahmad Sugianto menyatakan, seharusnya Kandepag Bone tidak menghindar saat ditanya wartawan terkait keterlambatan tersebut agar semuanya bisa jelas. ”Kalau keterlambatan disebabkan kesalahan manusia, tentunya meminta maaf.
Akan tetapi, jika keterlambatan terkendala pada teknis, seharusnya dipaparkan agar menjadi bahan evaluasi,” ungkap
legislator PKS ini. (*
*Koran Sindo