Bangsal Anak RS Penuh, Status KLB Berlaku
Watampone, Tribun - Wabah demam berdarah (DBD) yang menjangkiti masyarakat khususnya anak-anak di Kabupaten Bone terus mengkhawatirkan. Di RSUD Tenriawaru Watampone, Jumat (2/1), bangsal anak penuh dengan pasien DBD.
Menurut salah seorang perawat, total jumlah anak yang positif DBD yang masih dalam perawatan mencapai 38 anak. Sebelumnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bone telah menetapkan status DBD menjadi kejadian luar biasa (KLB).
Bagian Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Dinkes Kabupaten Bone Marsuki yang dihubungi Tribun, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, KLB telah diberlakukan di Desa Lamuru, Kecamatan Tellu Siatinge, yang merupakan daerah asal korban DBD yang meninggal dunia.
"Daerah lainpun terus diawasi. Ada korban tewas di sana (Lamuru), makanya ditetapkan status KLB-nya. Kami juga terus melakukan upaya fogging khususnya di daerah-daerah yang biasa dan rawan DBD," katanya.
November hingga Desember 2008, bangsal anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Watampone tercatat telah merawat lebih dari 200 anak yang menderita demam berdarah. DBD diduga mewabah pada pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan.
Hampir semua ruangan di bangsal anak, terdapat penderita demam berdarah. Sejumlah anak mengalami ciri-ciri terserang demam berdarah seperti bintik merah pada tangan.
Kadis Kesehatan Bone A Alimuddin kepada wartawan mengatakan, kecenderungan pasien DBD memang menigkat pada kurun waktu November hingga Februari yang merupakan awal musim hujan.
Awal musim hujan biasanya intensitas hujan tidak menentu sehingga menimbulkan genangan air dan menjadi sarang nyamuk.
"Kalau hujan terus-menerus dan deras, pasti tidak ada kesempatan untuk jentik nyamuk berkembang biak karena akan terbawa arus air hujan yang turun kemudian," jelasnya.
Rawan 17 Kecamatan
WABAH DBD di Bone untuk tahun 2008 lalu memang meningkat dari bulan ke bulan.
Wabah tersebut diduga disebabkan oleh cuaca hujan yang tidak terus menerus khususnya pada musim pancaroba seperti yang sedang terjadi Bone. Selain DBD, penyakit lain yang masih terjadi di Bone adalah diare yang juga disebabkan karena faktor cuaca.
Demam berdarah biasanya terdeteksi melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot.
Ada 17 kecamatan di Bone yang rawan demam berdarah antara lain Kecamatan Lappariaja, Cenrana, Dua Boccoe, Tellu Siattinge, Bengo, dan Barebbo, termasuk kecamatan yang ada di wilayah Kota Watampone.
*Tribun Timur, Selalu yang Pertama